Senin

LOGO DAN PENJELASANNYA

1. Logo STT GKI I.S. Kijne berbentuk lingkaran yang melambangkan aspek kesatuan baik dalam arti teologis (kesatuan Allah Tritunggal dan Orang Percaya) maupun dalam arti kontekstual (kesatuan Indonesia, dan kesatuan dunia sebagai satu medan pelayanan dan kesaksian).
2.  Sehubungan dengan penggunaannya, maka ada dua macam ukuran besar logo tersebut, yang masing-masing ditentukan dari panjang diameternya.
a.      Logo yang digunakan pada bendera STT GKI I.S. Kijne memiliki panjang diameter lingkaran luar adalah 25 cm dan panjang diameter lingkaran dalam adalah 20 cm.
b.    Logo yang digunakan sebagai atribut pada jaket atau searagam almamater memiliki panjang diameter lingkaran luar adalah 8 cm dan panjang diameter lingkaran dalam adalah 6 cm.
3.    Isi logo terdiri dari dua kesatuan gambar, tulisan dan warna.
a.   Kesatuan gambar yang pertama terdapat pada lingkaran luar yang berwarna kuning emas dengan tulisan: SEKOLAH TINGGI TEOLOGI GKI * IZAAK SAMUEL KIJNE *.
b.    Kesatuan gambar yang kedua terdapat pada lingkaran dalam dengan warna dasar ungu dan di atas bidang lingkaran ini terdapat gambar-gambar sebagai berikut:
i.     Sebentuk kitab berwarna putih dengan tulisan: EFESUS 4:11-16 di atasnya.
ii.  Gambar salib berwarna coklat yang tegak berdiri di atas kitab dan diapit oleh sepasang nyala api berwarna merah memancar keluar dari atas kitab tersebut.
iii. Di atas gambar salib itu terdapat gambar seekor burung Murai yang merentangkan sayapnya sambil memandang ke bawah.
4.  Gambar kitab yang terbuka adalah Alkitab, yang bagi STT GKI I.S. Kijne sebagai lembaga pendidikan teologi, mengandung pemahaman sebagai berikut:
a. Alkitab adalah Firman Allah dan satu-satunya kesaksian tentang penyataan Allah Tritunggal.
b. Menunjukkan ketaatan lembaga ini pada Kredo (pengakuan iman) Gereja bahwa melalui Alkitab itu Yesus Kristus, yang adalah Kepala Gereja, memerintah dan menuntun Gereja-Nya.
c. Menunjuk kepada Alkitab sebagai satu-satunya sumber kebenaran ilahi dan dasar bagi penggalian, pengembangan dan penerapan ilmu teologi yang merupakan bidang keilmuan yang digeluti dalam STT GKI I.S. Kijne, serta merupakan sumber nilai-nilai kekristenan yang luhur dan mulia yang hendak diamalkan di dalam Gereja, Masyarakat dan Bangsa Indonesia. 
5. Di atas Alkitab yang terbuka itu tertulis: EFESUS 4:11-16, yakni salah satu bagian Alkitab yang dipandang sebagai rujukan utama dalam Kitab Suci bagi tugas dan tujuan penyelenggaraan pendidikan teologi bagi warga gereja. Teks pada bagian Alkitab itu berbunyi:
11Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar, 12untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus, 13sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus, 14sehingga kita bukan lagi anak-anak, yang diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran, oleh permainan palsu menusia dalam kelicikan mereka yang menyesatkan, 15tetapi dengan teguh berpegang kepada kebenaran di dalam kasih kita bertumbuh di dalam segalah hal ke arah Dia, Kristus, yang adalah Kepala. 16Dari pada-Nyalah seluruh tubuh, - yang rapi tersusun dan diikat menjadi satu oleh pelayanana semua bagiannya, sesuai dengan kadar pekerjaan tiap-tiap anggota – menerima pertumbuhannya dan membangun dirinya dalam kasih.

Intisari bagian itu adalah sebagai berikut:
a.  Yesus Kristus, Kepala Gereja itu, telah memberikan jabatan-jabatan gerejawi kepada Gereja-Nya (ayat 11).
b.    Maksud dari pemberian jabatan-jabatan itu ialah agar Gereja mempersiapkan warganya melalui pendidikan dan pengajaran iman, sehingga pada gilirannya mereka ikut serta dalam proses pertumbuhan dan pengembangan Gereja (ayat 12).
c.  Melalui pendidikan dan pengajaran itu, warga gereja diharapkan memiliki kesatuan iman, pengetahuan yang benar tentang imannya, kedewasaan iman yang penuh dan taraf pertumbuhan iman yang sesuai dengan kehendak Yesus Kristus (ayat 13).
d.      Dengan demikian, seluruh gereja akhirnya berada dalam suatu tingkat kedewasaan yang sesuai dengan kehendak Tuhan, tidak terombang-ambing dalam arus pencobaan dunia, serta terus menerus mengarahkan segenap dinamika kehidupannya kepada Tuhannya (ayat 14-16).
6.      Di atas Alkitab terdapat gambar salib berwarna coklat tua yang tegak berdiri, melambangkan:
a.       Anugerah Allah yang sangat besar berupa penyelamatan dan penebusan seluruh umat manusia dan dunia yang dikerjakan oleh Allah Yang Mahakuasa di dalam Yesus Kristus.
b.      Kesediaan mengabdi tanpa pamrih, kesetiaan yang tulus serta ketekunan dalam melakukan tugas sampai akhir berdasarkan kasih.
7.      Di sebelah-menyebelah  gambar salib tersebut terdapat gambar sepasang nyala api berwarna merah yang memancar keluar dari atas Alkitab, melambangkan:
a.       Semangat Injil yang timbul dari penghayatan kebenaran Firman Tuhan dan yang terus-menerus dikobarkan oleh Roh Kudus, untuk memberitakan Injil Kasih Karunia Allah bagi seluruh manusia tanpa kenal lelah dan menyerah.
b.      Penghakiman Allah atas seluruh usaha di bidang ilmu teologi dan pendidikan teologi itu sendiri, sehingga kedua hal itu dilakukan dengan bersungguh-sungguh, penuh mawas diri dan dengan penuh tanggung jawab sesuai dengan kehendak Allah.
8.      Di atas salib itu tergambar seekor burung Murai berwarna putih yang merupakan wujud kontekstualisasi dari gambar merpati yang dipakai sebagai lambang dari Roh Kudus. Dengan demikian gambar burung Murai ini mengandung pemahaman bahwa:
a.       Roh Kudus diberikan oleh Tuhan Yesus kepada Gereja-Nya untuk membimbing, menuntun dan menguatkan gereja dalam melaksanakan tugasnya di dunia ini.
b.      Roh Kudus itu pula yang membimbing dan menuntun seluruh proses pendidikan dan pengembangan ilmu teologi agar berlangsung sesuai dengan kehendak Allah.
9.      Semua gambar tersebut terdapat dalam sebidang lingkaran dengan dasar ungu yang juga terletak pada sebidang lingkaran yang lebih luar dan berwarna kuning.
a.       Gambar lingkaran dalam yang berwarna ungu itu mempersatukan semua gambar tadi menjadi satu kesatuan pengertian yang tidak dapat dipisah-pisahkan satu dengan yang lainnya. Lingkaran tersebut sekaligus melambangkan konteks di mana STT GKI I.S. Kijne itu hadir dan berkarya, yakni konteks Papua sebagai bagian integral dari Negara Kesatuan Republik Indonesia.
b.      Gambar lingkaran luar yang berwarna kuning melambangkan konteks oikumenis sejagad, yakni seluruh dunia, sebagai satu medan kesaksian dan pelayanan Gereja yang Esa. Pada lingkaran ini terdapat tulisan: SEKOLAH TINGGI TEOLOGI GKI * I.S. KIJNE *, hal itu menunjukkan bahwa kehadiaran dan pengabdian STT GKI I.S. Kijne di Jayapura berada pula dalam wawasan dan dimensi oikumenis sejagad tersebut.
10.  Arti warna pada logo dan bendera.
a.       Warna kuning pada lingkaran luar:
i.         Pada satu sisi warna kuning merupakan warna keemasan yang melambangkan nilai kemuliaan dan kehormatan almamater yang harus dijunjung dan dihayati oleh segenap civitas akademika STT GKI I.S. Kijne.
ii.       Pada sisi yang lain, warna kuning ini merupakan warna padang gurun, yakni tempat yang harus dilewati oleh umat Israel dengan penuh kesetiaan, ketaatan dan iman, untuk tiba di tanah Kanaan. Dengan demikian, warna ini melambangkan tantangan dan pergumulan yang berat, yang harus tetap dihadapi oleh STT GKI I.S.Kijne dalam melaksanakan tugasnya.
b.      Warna ungu pada lingkaran dalam:
i.         Warna ungu adalah warna kerajaan Sang Mesias yang menunjuk kepada warna jubah yang dipakaikan oleh Herodes kepada Yesus, dan pada warna liturgis minggu-minggu sengsara dan advent.
ii.       Warna ungu melambangkan unsur pengharapan akan Yesus Kristus di tengah-tengah konteks kehidupan dan kesaksian yang penuh pergumulan.
c.       Warna putih yang terdapat pada gambar burung Murai dan Alkitab melambangkan kesucian, yang menjadi nilai utama dan penting dalam kehidupan orang beriman. Warna ini hendak menegaskan bahwa STT GKI I.S. Kijne sebagai suatu lembaga pendidikan teologi tetap menunjung nilai kesucian tersebut di dalam seluruh kehidupan dan pengabdiannya.
d.      Warna merah pada gambar sepasang nyala api pada satu pihak melambangkan semangat keberanian dalam memperjuangkan kebenaran dan dalam memberitakan Injil Tuhan. Di pihak lain warna itu melambangkan peringatan tentang adanya penghakiman Allah atas segala usaha berteologi tersebut.
e.       Warna cokelat adalah warna tanah yang melambangkan bahwa semua usaha STT GKI I.S. Kijne bersangkut paut juga dengan dunia yang nyata. Dengan perkataan lain warna ini hendak melambangkan sikap realistis dalam melihat dunia ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar